MALANG - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah menambah satu lagi guru besar baru dalam timnya. Profesor baru ini berasal dari Program Studi Kesejahteraan Sosial (Kesos) di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), yaitu Prof. Dr. Oman Sukmana, M.Si. Pada tanggal 10 Juni 2023, ia secara resmi dikukuhkan sebagai guru besar di bidang ilmu sosiologi di program studi Kesejahteraan Sosial (Kesos).
Dalam pidatonya, Prof. Dr. Oman Sukmana menyampaikan bahwa di Indonesia hanya ada lima profesi yang dilindungi oleh undang-undang, yaitu insinyur, dosen atau guru, perawat, dokter, dan pekerja sosial. Profesi pekerja sosial dibangun dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang kemudian digabungkan menjadi kekuatan akademik yang memperkuat profesi pekerja sosial.
“Kesejahteraan sosial merupakan sebuah area bagi semua pekerja sosial yang terlibat. Pekerjaan sosial memiliki empat bidang praktek yaitu secara individu, keluarga, kelompok atau institusi dan pada komunitas atau organisasi (makro), ” jelasnya sebagaimana dikutip dari laman UMM.ac.id.
Selain itu, dalam pekerjaan sosial tingkat makro, terdapat tiga praktik yang terkait dengan sosiologi. Ketiga bidang tersebut adalah pemberdayaan sosial, perencanaan sosial, dan aksi sosial. Menurut Prof. Dr. Oman Sukmana, aksi sosial yang termasuk dalam gerakan sosial seharusnya memiliki struktur yang teratur dan terorganisir. Ia menambahkan bahwa Persyarikatan Muhammadiyah adalah contoh yang jelas dalam melaksanakan praktik ini dengan baik.
Acara ini turut dihadiri secara daring Ketua LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Dyah Sawitri SE. MM. dalam pengukuhan itu. Ia mengatakan, UMM di tahun 2023 ini telah melahirkan tujuh profesor dari berbagai bidang. Atas capaian itu, LLDIKTI sangat mengapresiasi Kampus Putih sebagai universitas yang mampu mewujudkan sumber daya manusia unggul dan memajukan Indonesia.
“Optimalisasi peluang dan kekuatan UMM selalu dikelola sesuai dengan kebutuhan perguruan tinggi. Aplagi dengan masifnya program Center of Excellence (CoE) UMM yang menjadi unggulan dalam program pembelajaran. UMM juga selalu melahirkan karya dan juga inovasi baru dengan berkolaborasi bersama dunia usaha dan dunia industri, ” kata Dyah.
Prof. Dr. Fauzan M.Pd., Rektor UMM, menjelaskan bahwa orasi ilmiah yang telah disampaikan memberikan dukungan teoritis bagi program sosial yang sedang dikembangkan oleh UMM. Salah satu program yang disebutkan adalah Program Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat (P3M) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ke arah yang lebih baik. Program ini dijalankan dengan memanfaatkan ekosistem sosial yang didasarkan pada potensi-potensi yang dimiliki oleh kelompok sosial di berbagai daerah di Indonesia.
“Pekerjaan sosial sering dipersepsikan masyarakat sebagai pekerja yang tidak berdampak ekonomis pada pekerjanya. Padahal pekerjaan sosial memberikan nilai sosial yang sangat kompleks. Nilai sosial itu harus tetap dijaga sehingga manusia akan selalu menempati posisi yang tinggi pada sistem sosial, ” jelas Fauzan.
Baca juga:
Universitas Brawijaya Raih Akreditasi Unggul
|
Fauzan berharap bahwa pengukuhan guru besar ini tidak hanya menjadi acara seremonial atau formalitas belaka, tetapi juga merupakan bukti nyata dari prestasi dan kontribusi yang telah dilakukan oleh para profesor. Hal ini juga mencerminkan kualitas seorang dosen yang bijaksana, memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi dalam pemikiran dan tindakan, sehingga dapat memberikan kontribusi positif yang berharga dalam memajukan UMM sebagai kampus yang berkualitas di masa depan. (***)